Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dilaporkan memecat lagi salah satu pejabat pemerintahannya karena diduga berkolusi dengan Rusia.

Setelah mengumumkan pemecatan Kepala Badan Intelijen Nasional Ukraina (SBU), Ivan Bakanov, dan Jaksa Agung Iryna Venediktova, Zelensky dilaporkan turut mencopot wakil Kepala SBU tanpa menjelaskan lebih detail identitas dan alasannya.

Bakanov dan Venediktova resmi dipecat setelah parlemen Ukraina mendukung keputusan Zelensky mencopot kedua pejabat tinggi tersebut.

Usai pemungutan suara berlangsung, ketua fraksi partai di parlemen Ukraina yang juga sekutu dekat Zelensky, David Arakhamia, mengatakan Venediktova tetap ada di jajaran pemerintahan. Ia bakal tetap memegang jabatan diplomatik.

"(Venediktova) dan pengalamannya tetap akan melayani negara di tempat baru, yang perlu diperkuat dengan manajer dan pengacara profesional," tulis Arakhamia di Telegram.

Sementara itu, detik-detik sebelum Bakanov mengonfirmasi pemecatannya, ia mengakui telah melakukan sejumlah kesalahan selama menjabat sebagai Kepala SBU. Meski demikian, Bakanov mengaku tetap bangga dengan pencapaiannya selama ini.

Sebelumnya, Zelensky memecat Venediktova dan Bakanov di tengah tingginya jumlah kasus dugaan pengkhianatan di kalangan penegak hukum Ukraina.

"Hari ini, saya putuskan melepas tugas mereka sebagai jaksa agung dan kepala keamanan Ukraina," ujar Zelensky sata berpidato dikutip AFP pada akhir pekan lalu.

Ia kemudian memaparkan lebih dari 650 kasus dugaan pejabat Ukraina berkolusi dengan Rusia yang saat ini tengah diselidiki. Angka tersebut termasuk 60 kasus pejabat yang berada di wilayah yang dikuasai Rusia.

Zelensky menilai sejumlah besar kejahatan terhadap basis keamanan nasional dan hubungan yang terjalin antara pejabat penegak hukum dengan layanan khusus Rusia menimbulkan pertanyaan yang sangat serius bagi para pemimpin terkait.

"Setiap pertanyaan seperti itu akan dijawab," tegas dia.